LEMAS Peluk Jasad Anaknya Sudah Meninggal 3 Hari, Ibu Mendadak Gerak, Warga Sempat Siapkan 2 Kafan
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Warga Indramayu, Jawa Barat mendadak dibuat geger dengan penemuan mayar di dalam rumah.
Tak hanya itu, saat dievakuasi, warga syok melihat seorang ibu memeluk lemas jasad putrinya.
Pilunya, ternyata sang anak sudah meninggal dunia tiga hari lalu.
Bahkan jasad sang anak sudah mulai membusuk.
Namun dengan setia, sang ibunda yang sudah renta tetap setia memeluk jasad putri tercintanya.
Saat ditemukan warga, kondisi sang ibu begitu lemah, bahkan warga mengira ia sudah meninggal bersama anaknya.
Namun rupanya sang ibu mendadak gerak dan langsung dievakuasi oleh tim.
Korban meninggal diketahui perempuan berinisial YS berusia 57 tahun.
SY sendiri diduga meninggal dunia akibat Covid-19.
Lantaran saat ditemukan kondisi korban sudah tidak bernyawa, maka pihak puskesmas tidak mungkin melakukan swab,.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribuncirebon.com, sebelum meninggal dunia, SY diketahui tengah sakit.
Ia sering melakukan perjalanan dari Indramayu-Jakarta.
Sakit tersebut, ia alami setelah belum lama ini pulang dari Jakarta.
"Tapi kalau ibunya (ST), saat kami lakukan swab, itu hasilnya positif Covid-19," ujar dia.
Warga Gali 2 Lubang
Warga di Balongan, Kabupaten Indramayu digegerkan dengan penemuan mayat di dalam rumah.
Mayat tersebut diduga merupakan pasien Covid-19 berinisial SY (56).
Sementara itu, ibunya berinisial ST berusia 70 tahun.
Saat ditemukan, ia diperkirakan sudah meninggal dunia sekitar 3 hari lamanya.
Kejadian itu baru diketahui warga pada Jumat (16/7/2021).
Sekretaris Kecamatan Balongan, Encep RS membenarkan hal tersebut.
Encep RS mengatakan, warga awalnya menyangka ada dua orang yang meninggal dunia di dalam rumah tersebut.
Pasalnya, saat ditemukan, korban yang merupakan ibu dan anak itu terlihat tengah saling merangkul satu sama lain.
Kondisi salah satunya sudah membusuk dan menimbulkan aroma tidak sedap.
Saat itu warga pun sudah menyiapkan liang lahat, termasuk kain kafan sebanyak dua buah.
"Tapi pas digoyang, si ibunya ST (70) itu ternyata masih hidup, dia memang selama 3 hari memeluk anaknya yang meninggal dunia itu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (19/7/2021).
Sang Ibu Jalani Isoman
ST (70) warga Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu ini kini harus menjalani isolasi mandiri.
Ia dinyatakan positif Covid-19 setelah petugas Puskesmas Balongan melakukan pemeriksaan swab terhadap dirinya.
Sebelumnya diberitakan seorang ibu memeluk jasad anaknya yang diduga sudah meninggal selama tiga hari.
Warga menemukan ST sendiri tengah memeluk jenazah anaknya, SY (56) yang sudah meninggal dunia di dalam rumah.
Kondisi jenazah anaknya tersebut sudah membusuk dan menimbulkan aroma tidak sedap hingga akhirnya diketahui warga pada Jumat (16/7/2021).
Sekretaris Kecamatan Balongan, Encep RS mengatakan, ST bahkan sempat dikira warga meninggal dunia karena tidak bergerak ketika memeluk anaknya tersebut.
"Mereka tinggal berdua saja, anaknya sekarang sudah tidak ada, jadi tinggal ibunya sendiri yang sudah tua di rumah, sekarang ibunya itu juga sedang isolasi mandiri," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (19/7/2021).
Tinggal di Lahan Warga
Encep RS mengatakan, di Kabupaten Indramayu mereka tidak memiliki rumah.
Ibu dan anak itu tinggal di bangunan milik warga yang sebelumnya hendak dijadikan kandang sapi.
Karena kasihan, warga mengizinkan bangunan tersebut untuk ditinggali keduanya.
"SY yang meninggal dunia itu sebelumnya menikah sama orang sini, ibunya juga dibawa ke sini, tapi suaminya sudah meninggal dunia dan sekarang tidak punya rumah, makanya sama warga diizinkan tinggal di situ karena kasihan," ujar dia.
Masih dijelaskan Encep RS, ST yang merupakan ibu dari jenazah tersebut, sekarang ini sebatang kara, ia tinggal sendirian di rumah.
Selain itu, ST diketahui juga sekarang ini sedikit mengalami depresi.
Selama menjalani isolasi mandiri, petugas baik dari Puskesmas maupun Satgas Desa terus berupaya untuk rutin melakukan pemantauan kesehatan
"Kalau untuk makan, dia dikasih sama Bapak Kuwu (Kepala Desa)," ujarnya.
Kepala Puskesmas Balongan, Sohekah Nurdiani menambahkan, pada malam itu juga anak ST yakni SY langsung dimakamkan dengan protokol kesehatan yang ketat untuk meminimalisasi risiko.
"Pada dasarnya almarhum ini tidak terdata sebagai pasien Covid-19, tapi karena ibunya yang positif corona saat memakamkan jenazah kami menggunakan protokol kesehatan yang ketat," ujar dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kisah Ibu Peluk Jasad Anaknya yang sudah Meninggal 3 Hari, Warga Siapkan 2 Kain Kafan dan Kuburan